MAKALAH
“KONSEP
TEKNOLOGI INSTRAKSIONAL”
Makalah ini disusun guna memenuhi tugas Mata
Kuliah
Materi Teknologi Pembelajaran
Dosen Pengampu Rina Priarni, S.Pd.I, M.Pd.I.
Disusun
oleh :
Nama
: Firyal Rofifah
Nama : Miftakhul Jannah
FAKULTAS
AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS
DARUL ULUM ISLAMIC CENTRE SUDIRMAN GUPPI
(UNDARIS)
UNGARAN 2016
KATA PENGANTAR
Assalamuallaikum
warahmatullahi wabarakatuh
Alhamdulillah
segala Puji syukur kehadirat Allah SWT yang memberikan dan mengajarkan manusia
dengan beragam ilmu, wahyu dan mengajarkan manusia apa yang belum diketahuinya,
serta berkat rahmat, hidayah, serta inayahNya pada akhirnya penyusun dapat
menyelesaikan penulisan ini, yang berjudul “KONSEP TEKNOLOGI INSTRUKSIONAL”
Makalah ini
disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Materi Teknologi
Pembelajaran. Dalam menyusun makalah ini, penyusun sangat dibantu oleh
buku-buku pendukung dan website. Penyusun menyadari bahwa karya tulis ini masih
banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran
yang sifatnya konstruktif sangat penyusun harapkan demi perbaikan dan
kesempurnaan karya tulis ini.
Tidak lupa
penyusun mengucapkan banyak terima kasih kepada pembimbing,teman-teman dan
semua pihak yang telah membantu dan memotivasi penulis dalam penulisan makalah
ini, mudah-mudahan apa yang telah diberikan kepada kami senantiasa mendapatkan
balasan berkali lipat dari Allah SWT. Aamiin .
Waallaikumsalam
warahmatullahi wabarakatuh
Semarang, 10 Maret 2016
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman Judul ........................................................................................ i
Kata Pengantar ....................................................................................... ii
Daftar Isi ................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................... 1
A.
Latar Belakang Masalah .................................................................. 1
B.
Perumusan
Masalah ........................................................................ 1
C.
Tujuan Penulisan ............................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN ...................................................................... 3
A.
Pengertian Konsep
Teknologi Instruksional.................................... 3
B.
Konsep Teknologi Instruksional..................................................... 3
C.
Fungsi Konsep
Teknologi Instruksional......................................... 8
D.
Alasan Konsep
Teknologi Instruksional......................................... 9
BAB III PENUTUP ............................................................................. 10
A.
Kesimpulan..................................................................................... 10
B.
Saran............................................................................................... 11
Daftar Pustaka ....................................................................................... 12
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Teknologi instruksional adalah suatu
proses yang kompleks dan terpadu meliputi manusia, prosedur, ide, alat, dan
organisasi, untuk menganalisis masalah serta merancang, melaksanakan, menilai,
dan mengelola usaha pemecahan masalah dalam situasi belajar yang bertujuan dan
yang terkontrol.
Dalam teknologi instruksional usaha
pemecahan masalah itu akan berbentuk sistem instruksional yang lengkap, yang
merupakan kombinasi dari komponen sistem instruksional yang sengaja dirancang,
dipilih dan digunakn secara terpadu. Komponen tersebutu terdiri dari atas
pesan, orang, bahan, alat, teknik, dan lingkungan. Proses dalam menganalis
masalah serta merancang, melaksanakan, dan menilai usaha pemecahan masalah
merupakan fungsi pengembangan instruksional dari teori-riset, desain, produksi,
seleksi-evaluasi, logistis, dan pemanfaatan penyebaran. Kegiatan instruksional
sering juga sama dengan mengajar atau member kuliah. Dalam konteks ini mengajar
merupakan dari profesi, sedangkan member kuliah merupakan salah satu penerapan
sterategi pengajaran.
Kegiatan instruksional mempunyai
pengertian yang lebih luas, yaitu cara yang dipakai pengajar, ahli kurikulum,
perancang bahan, dan lain-lain, yang bertujuan untuk mengembangkan rencana yang
terorganisasi guna keperluan belajar atau dapat dikatan pula setiap bentuk
kombinasi dari komponen sistem instruksional yang memungkinkan berlangsungnya
kegiatan belajar secara bertujuan. Kombinasi itu mungkin saja berlangsung tanpa
adanya komponen orang, yaitu bila kegiatan belajar berlangsung secar
mandiri tanpa hadirnya dosen/ pengajar.
B. Perumusan Masalah
Untuk memperjelas
permasalahan yang akan diteliti, penulis merumuskan permasalahan penelitian
sebagai berikut.
1. Apa pengertian Konsep
Teknologi Instruksional?
2. Apa Konsep Teknologi Instruksional?
3. Apa fungsi Konsep Teknologi Instruksional?
4. Apa saja Alasan Konsep Teknologi Instruksional?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk
mengetahuai pengertian Konsep
Teknologi Instruksional
2. Untuk mengetahui Konsep Teknologi Instruksional
3. Untuk mengetahui fungsi Konsep Teknologi Instruksional
4. Untuk mengetahui Alasan Konsep Teknologi Instruksional.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Konsep Teknologi Instruksional
a. Konsep
Konsep
berasal dari kata latin conceptum, artinya sesuatu yang dipahami.
b.
Teknologi
Istilah teknologi berasal dari kata techne ata cara dan logos ata pengetahuan. Secara harfiyah
teknologi dapat diartikan dengan pengetahuan tentang cara. Sehingga pengertian
teknologi adalah cara melakukan sesuatu untuk memenuhi kebutuhan manusia dengan
bantuan alat, metode atau dengan sistem tertentu. Teknologi merupakan sistem
yang diciptakan manusia untuk suatu tujuan tertentu.
c.Instruksional
Instruksional
adalah tentang atau bersifat pengajaran, mengandung pelajaran (petunjuk,
penerangan).
B. Konsep Teknologi Instruksional
Istilah teknologi instruksional
seringkali bertukar tempat dengan istilah teknologi pendidikan, namun teknologi
instruksional lebih menekankan pada pendekatan ilmiah dan sistematis terhadap
penyelesaian masalah instruksional, dan teknologi pendidikan fokus kepada
penggunaan dan pendayagunaan seni dan teknologi untuk mendukung pembelajaran.
Teknologi instruksional
atau pembelajaran adalah suatu proses yang kompleks dan terpadu meliputi
manusia, prosedur, ide, alat, dan organisasi, untuk menganalisis masalah serta
merancang, melaksanakan, menilai, dan mengelola usaha pemecahan msalah dalam
situasi belajar yang bertujuan dan yang terkontrol. Konsep teknologi
pembelajaran mencakup pada pemecahan masalah dimana belajar merupakan hal yang
memiliki tujuan dan sifatnya terkontrol.
Commission on
Instruction Technology (CIT) 1970, Teknologi Instruksional atau Pembelajaran
merupakan usaha sistematik dalam merancang, melaksanakan, dan mengevaluasi
keseluruhan proses belajar untuk suatu tujuan khusus, serta didasarkan pada
penelitian tentang proses belajar dan komunikasi pada manusia yang menggunakan
kombinasi sumber manusia dan manusia agar belajar dapat berlangsung efektif.
Konsep
Teknologi Instruksional ialah “satu bagian dari teknologi pendidikan
dengan asumsi sebagai akibat dari konsep instruksional sebagai bagian
pendidikan bersifat rumit dan terpadu, melibatkan orang, prosedur, gagasan,
peralatan, dan organisasi untuk menganalisis dan mengolah masalah, kemudian
menerapkan, mengevaluasi dan mengelola pemecahan masalah pada situasi dimana
proses belajar terarah dan terpantau”.
Konsep teknologi pembelajaran mutakhir
dapat dilihat dalam definisi yang dikeluarkan oleh Association for Educational
Communications and Technology (AECT) sebagai berikut: “Instructional Technology
is the theory and practice of design, development, utilization, 2 management
and evaluation of processes and resources for learning” (Seels & Richey,
1994 : 10). Perumusan definisi teknologi instruksional atau pembelajaran tahun
1994 lebih sederhana yaitu Menurut AECT (1994) ”Teknologi instruksional
adalah teori dan praktek dalam mendesain, mengembangkan, memanfaatkan,
mengelola dan menilai proses-proses maupun sumber-sumber belajar. Jika dibandingkan definisi sebelumnya, yaitu definisi tahun 1977
yang berbunyi: “Instructional technology is a complex, integrated process
involving people, procedures, ideas, devices, and organization, for analyzing
problems, and devising, implementing, evaluating and managing solutions to
those problems, in situation in which learning is purposive and controlled.
(AECT, 1977 : 3).
Menurut
definisi tahun 1977, Teknologi Pembelajaran dipandang sebagai teori, bidang
garapan, dan profesi yang berusaha membantu proses belajar melalui upaya
pemecahan masalah-masalah belajar dengan jalan memanfaatkan sumber belajar atau
komponen sistem pembelajaran melalui fungsi pengembangan dan pengelolaan baik
pengelolaan organisasi maupun pengelolaan personel. Dengan dirumuskannya
definisi Teknologi Pembelajaran tahun 1994 oleh AECT, maka definisi Teknologi
Pembelajaran tahun 1977 menjadi kurang populer lagi. Jika dianalisis secara
mendalam, komponen definisi Teknologi Pembelajaran menurut AECT 1994 terdiri
dari: (1) teori dan praktik; (2) desain, pengembangan, pemanfaatan,
pengelolaan, dan evaluasi; (3) proses dan sumber; (4) belajar.
Konsep
teknologi instruksional dari beberapa narasumber:
·
Michael Molenda
Merumuskan
teknologi instruksional sebagai ”seni sekaligus ilmu (pengetahuan) mengenai
kegiatan merancang, memproduksi dan melaksanakannya dengan cara ekonomis namun
anggun/canggih, pemecahan masalah instrusional dalam bentuk media cetak atau
media pandang ,dengar, kuliah atau keseluruhan sistem instruksional yang
mengatur dan mempersiapkan proses belajar dengan efisien dan efektif.
·
Robert M Gagne
Teknologi
instruksional menyangkut teknik praktis dari penyampaian instruksional yang
melibatkan penggunaan media. Tujuan utama bidang teknologi instruksional adalah
meningkatkan dan mengenalkan penerapan pengetahuan dan memvalidasi prosedur
dalam rancangan dan penyampaian instruksional.
·
Garry J Anglin
Teknologi
instruksional adalah penerapan sistemik dan sistematis dari strategi-strategi
dan teknik-teknik yang berasal dari ilmu perilaku serta ilmu untuk mengatasi
masalah instruksional.
·
Tom Cutchall (1999)
Instructional technology is the research in and
application of behavioral science and learning theories and the use of a
systems approach to analyze, design, develop, implement, evaluate and manage
the use of technology to assist in the solving of learning or performance
problems.
Definisi
menurut Cutchal ini sama seperti definisi AECT 1994. Dia menekankan bahwa
teknologi instruksional merupakan penelitian dan aplikasi ilmu prilaku dan
teori belajar dengan menggunakan pendekatan sistem untuk melakukan analisis,
desain, pengembangan, implementasi, evaluasi dan pengelolaan penggunaan
teknologi untuk membantu memecahkan masalah belajar dan kinerja. Tujuan
utamanya adalah pemanfaatan teknologi (soft-technology maupun hard-technology)
untuk membantu memecahkan masalah belajar dan kinerja manusia.
Teknologi instruksional dibatasi hanya
pada situasi belajar yang terkontrol dan bertujuan. Jadi, penggarapan pada
teknologi instruksional tidak untuk seluruh aspek belajar seperti halnya pada
teknologi pendidikan. Lengkapnya, teknologi instruksional dirumuskan sebagai
proses yang kompleks dan terpadu yang meliputi manusia, prosedur, ide alat, dan
organisasi untuk menganalisis masalah serta merancang, melaksanakan, menilai,
dan mengelola usaha pemecahan masalah dalam situasi belajar yang bertujuan dan
terkendali.
Situasi belajar yang bertujuan dan yang terkendali di sini berarti banyak berkaitan dengan kegiatan instruksional, kegiatan membelajarkan sasaran dengan segala komponen yang diperlukannya. Pesan, orang, bahan, alat, teknik, dan lingkungan sebagai komponen-komponen instruksional adalah bidang-bidang yang digarap untuk kepentingan instruksional. Komponen-komponen tersebut, baik sebagian maupun seluruhnya, dimanfaatkan secara optimal untuk meningkatkan hasil belajar sasaran secara terkendali sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.
Situasi belajar yang bertujuan dan yang terkendali di sini berarti banyak berkaitan dengan kegiatan instruksional, kegiatan membelajarkan sasaran dengan segala komponen yang diperlukannya. Pesan, orang, bahan, alat, teknik, dan lingkungan sebagai komponen-komponen instruksional adalah bidang-bidang yang digarap untuk kepentingan instruksional. Komponen-komponen tersebut, baik sebagian maupun seluruhnya, dimanfaatkan secara optimal untuk meningkatkan hasil belajar sasaran secara terkendali sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.
Konsep teknologi instruksional seperti
tersebut di atas mengandung pengertian yang luas. Di dalamnya terliput seluruh
komponen yang mendukungnya, berproses menuju kepada suatu arah yang jelas
sejalan dengan tujuan-tujuan pendidikan. Dengan begitu, pengertian ini
merupakan proses sistem, sistem instruksional yang secara khusus digambarkan
atau dijabarkan dalam konsep pengembangan sistem instruksional. Dikatakan
sistem instruksional karena seluruh komponen yang terliput di dalamnya
merupakan satu kesatuan yang saling berfungsi dan berproses menuju kepada suatu
tujuan.
Menurut Seel &
Richey (1994 : 3) : (1) Teknologi pembelajaran lebih dapat mendeskripsikan
secara tepat fungsi teknologi dalam pendidikan; (2) Teknologi pembelajaran
lebih menunjukkan penekanan pada masalah belajar dan mengajar. Konsep teknologi
pembelajaran dapat dilihat pada definisi bidang teknologi
pendidikan/pembelajaran ini.
Pada awal
pertumbuhannya, Teknologi Pembelajaran dipandang sebagai media. “Early definitions
of the field of instructional technology focused on instructional media: the
physical means via which instruction is presented to learner” (Reiser &
Dempsey, 2002 : 7; Anglin, 1991 : 14). Dalam pengertiannya yang sempit orang
sering menghubungkan teknologi instruksional dengan media, bahkan teknologi
instruksional dianggap sebagai media. Media artinya perantara, saluran pembawa
pesan. Dengan demikian, dalam konteks ini teknologi instruksional dianggap
sebagai teknologi pembawa pesan, pesan-pesan instruksional, tentunya.
Pengertian ini muncul dari hasil revolusi komunikasi yang bisa dimanfaatkan
untuk kepentingan pendidikan, khususnya kegiatan belajar dan mengajar selain
bahan-bahan yang sudah ada seperti guru, papan tulis, dan alat-alat pengajaran
tradisional lainnya. Media yang dimaksudkan di sini adalah radio, televisi,
film, video kaset, transparansi, komputer dll., yang dirancang khusus untuk
aplikasi kegiatan pendidikan dan instruksional. Di dalam media ini terliput
juga perangkat lunak (software) dan perangkat kerasnya (hardware) yang
merupakan satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan karena masing-masing tidak
bisa berdiri sendiri. Contohnya, film tanpa proyektor tidak ada gunanya.
Ada media pendidikan, ada pula media
instruksional. Yang pertama lebih luas pengertiannya daripada yang terakhir
karena pengertian yang terakhir ini konsepnya khusus untuk kepentingan
instruksional, pembelajaran, yang hanya merupakan bagian saja dari konsep
pendidikan secara utuh.
Misi utama Teknologi Instruksional atau Pembelajaran
adalah membantu, memicu dan memacu, proses belajar, serta memberikan kemudahan
atau fasilitas belajar. Tercapainya tujuan belajar berupa berubahnya
pengetahuan, keterampilan, dan sikap secara relatif tetap yang diakibatkan oleh
pengalaman, bukan karena kedewasaan merupakan kriteria pokok keberhasilan
pembelajaran. Pemberian fasilitas belajar tersebut dilaksanakan dengan jalan
mendesain, mengembangkan, memanfaatkan, mengelola, dan mengevaluasi proses dan
sumber untuk belajar. Proses yang dimaksud dalam Teknologi Pembelajaran adalah
proses desain dan proses penyampaian pembelajaran. Suatu proses mencakup tata
urutan yang terdiri dari masukan, tindakan, dan keluaran. Contoh proses
misalnya sistem penyampaian, seperti konferensi jarak jauh, berbagai cara
penyampaian pengajaran seperti sistem belajar mandiri, sistem kontrak, dsb.
Model pembelajaran seperti model induktif dan deduktif, model pengembangan
pembelajaran seperti model pengembangan desain sistem pembelajaran merupakan
contoh lain dari proses. Proses dapat bersifat prosedural dan non-prosedural.
Sumber yang dimaksud dalam komponen definisi ini adalah sumber belajar. Sumber
belajar ini dikategorikan menjadi pesan, orang, bahan, alat, teknik, dan
lingkungan (Gafur, dkk. 1986 : 4; AECT, 1977 : 3) atau sumber belajar yang
direncanakan dan sumber belajar yang digunakan. Agar proses dan sumber belajar
bermanfaat secara optimal, perlu didesain, dikembangkan, dimanfaatkan,
dikelola, dan dievaluasi. Desain, pengembangan, pemanfaatan, pengelolaan, dan
evaluasi merupakan lima komponen utama Teknologi Pembelajaran. Setiap komponen
tersebut memiliki keunikan tersendiri dan melahirkan kegiatan profesi dan
bidang kajian atau penelitian yang berbeda-beda. Dari kelima komponen tersebut,
komponen desain dan pengembangan telah berkembang jauh lebih luas daripada
ketiga komponen lainnya.
C.
Fungsi Teknologi Instruksional
Terdapat dua fungsi utama dalam teknologi
instruksional di dalam prosesnya menuju pencapaian tujuan-tujuannya, yaitu
fungsi manajemen instruksional dan fungsi pengembangan instruksional.
1. Fungsi pengembangan instruksional merupakan hal yang berhubungan
dengan proses dalam menganalisis masalah, termasuk merancang, melaksanakan, dan
menilai usaha pemecahan masalah. Fungsi-fungsi ini meliputi riset-riset teori,
desain, produksi, seleksi, evaluasi, logistik, dan pemanfaatan atau penyebaran.
2. Fungsi manajemen instruksional merupakan fungsi yang berkaitan
dengan proses mengarahkan atau mengoordinasi (atau mengelola). Fungsi-fungsi
ini meliputi pengelolaan organisasi dan pengelolaan personel.
Baik fungsi manajemen instruksional maupun
fungsi pengembangan instruksional semuanya mengacu kepada komponen-komponen
sistem instruksional yang meliputi pesan, orang, bahan, alat, teknik, dan
lingkungan, dan digunakan dalam rangka memproses pembelajaran sasaran.
D. Alasan
konsep teknologi instruksional
Menurut para pakar tadi, berkaitan dengan
lingkup yang lebih sempit. Dengan asumsi ini, maka teknologi instruksional
dianggap lebih tepat dalam menjabarkan konsep teknologi instruksional dianggap
mencakup jenjang pendidikan dari TK sampai dengan SMU, bahkan perguruan tinggi
dan termasuk di dalamnya situasi belajar pada program pelatihan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Konsep berasal dari kata latin conceptum,
artinya sesuatu yang dipahami. Istilah teknologi
berasal dari kata techne ata cara dan logos ata pengetahuan. Secara harfiyah
teknologi dapat diartikan dengan pengetahuan tentang cara. Sehingga pengertian
teknologi adalah cara melakukan sesuatu untuk memenuhi kebutuhan manusia dengan
bantuan alat, metode atau dengan sistem tertentu. Teknologi merupakan sistem
yang diciptakan manusia untuk suatu tujuan tertentu. Instruksional
adalah tentang atau bersifat pengajaran, mengandung pelajaran (petunjuk,
penerangan).
Istilah teknologi instruksional
seringkali bertukar tempat dengan istilah teknologi pendidikan, namun teknologi
instruksional lebih menekankan pada pendekatan ilmiah dan sistematis terhadap
penyelesaian masalah instruksional, dan teknologi pendidikan fokus kepada
penggunaan dan pendayagunaan seni dan teknologi untuk mendukung pembelajaran.
Teknologi instruksional
atau pembelajaran adalah suatu proses yang kompleks dan terpadu meliputi
manusia, prosedur, ide, alat, dan organisasi, untuk menganalisis masalah serta
merancang, melaksanakan, menilai, dan mengelola usaha pemecahan msalah dalam
situasi belajar yang bertujuan dan yang terkontrol. Konsep teknologi
pembelajaran mencakup pada pemecahan masalah dimana belajar merupakan hal yang
memiliki tujuan dan sifatnya terkontrol.
Terdapat dua fungsi
utama dalam teknologi instruksional di dalam prosesnya menuju pencapaian
tujuan-tujuannya, yaitu fungsi manajemen instruksional dan fungsi pengembangan
instruksional.
Menurut para pakar tadi, berkaitan dengan
lingkup yang lebih sempit. Dengan asumsi ini, maka teknologi instruksional
dianggap lebih tepat dalam menjabarkan konsep teknologi instruksional dianggap
mencakup jenjang pendidikan dari TK sampai dengan SMU, bahkan perguruan tinggi
dan termasuk di dalamnya situasi belajar pada program pelatihan.
B. Saran
Dalam
penyusunan makalah ini, penulis menyadari masih terdapat banyak kesalahan.
Untuk itu penulis saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan penulis
agar bisa bekerja lebih baik dalam penyusunan makalah berikutnya.
DAFTAR PUSTAKA
Heinich, et al. (1996). Instructional media and technologies for
learning. New Jersey: PrinticeHall, Inc
Anglin, Gary J. (1991). Instructional Technology. Past, Present,
and Future.
Http://arti kata.com
Http://Fair's the-end_ PENGERTIAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN DAN
TEKNOLOGI INSTRUKSIONAL.html Fair's the-end 21.26
Http://Teknologi Pendidikan dan Teknologi Pembelajaran _ KARYADI
HIDAYAT.html karyadi hidayat19.46
Http://Teknologi_Pembelajaran_PLS-HO.pdf